Uji Coba Instrumen Akademik dan Bebras Challenge

"Membaca tanpa memikirkannya ibarat makan tanpa mengunyah". (Edmund Burke)

SnekingOneNews – Selama dua hari ini mulai hari Selasa dan Rabu, 10-11 Nopember 2020, sejumlah 60 siswa mengikuti kegiatan uji coba instrumen akademik dan survei non akademik yang diselenggarakan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemdikbud. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas butir soal dalam rangka menunjang evaluasi pendidikan. Hasil yang didapatkan nanti sekaligus menjadi  salah satu indikator pencapaian kompetensi bagi siswa yang berpartisipasi dalam uji coba instrumen akademik.

Peserta yang diikutkan dalam uji coba tidak banyak, sebagai sampel diambil 30 siswa dari kelas 8 dan 30 siswa kelas 9. Sedangkan untuk guru diambil 6 orang dari mapel bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Mata pelajaran siswa pada sesi 1 adalah literasi dan numerasi pada sesi 2. Jumlah soal untuk guru adalah 45 butir, sedangkan untuk siswa adalah 36 butir. Durasi pengerjaan soal berbeda antara guru dan siswa yaitu 120 menit untuk guru dan 75 menit untuk siswa. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid, sehingga pelaksanaannya mengikuti protokol kesehatan antara lain cuci tangan sebelum masuk, memakai masker, dan jarak tempat duduk satu siswa dengan lainnya dibuat berjarak kurang lebih 1 meter. Sedangkan untuk pesertanya dibagi 2 sesi yaitu 15 siswa per sesi.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan uji coba ini adalah kepala sekolah yang bertugas sebagai penanggung jawab, proktor, teknisi, dan pengawas. Berbeda dengan kegiatan-kegiatan tes atau ujian sebelumnya, untuk pengawasnya kali ini diambil dari unsur mahasiswa yang mendapat tugas dari Pusmenjar untuk mengawasi jalannya kegiatan uji coba instrumen akademik.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama ujian berlangsung, beberapa hari sebelum pelaksanaan, proktor dan teknisi mempersiapkan kelayakan komputer yang akan digunakan untuk uji coba serta memastikan koneksi jaringan internet. Hal ini diperlukan karena untuk uji coba ini menggunakan sistem daring penuh atau full online.

Selama pelaksanaan uji coba berlangsung, siswa tidak mengeluhkan adanya masalah pada aplikasi yang digunakan. Siswa hanya mengeluhkan model soal yang diujikan, mengingat mereka belum pernah mengikuti kegiatan ini sebelumnya. Namun mereka bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti uji coba ini, sehingga mereka bisa mengetahui model-model soal AKM. Hasil dari pemantauan selama dua hari ini rata-rata siswa sangat serius mengerjakan dan beberapa soal yang diujikan terdapat 3-4 nomor yang tidak ada soalnya dan beberapa soal bentuk ceklis tidak bisa dirubah jawabannya termasuk juga soal yang diujikan pada guru.

Secara umum pelaksanaan uji coba instrumen akademik yang diselenggarakan Pusmenjar selama dua hari ini mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib bisa dibilang lancar.

Pada hari yang sama, sejumlah 15 siswa kami juga mengikuti kegiatan yang berbeda. Kali ini mereka mengikuti lomba “bebras challenge” atau tantangan bebras yang diselenggarakan oleh bebras nasional melalui biro bebras UNUGIRI Bojonegoro secara daring. Dalam kesempatan ini mereka harus bersaing dengan 8 ribuan lebih peserta tingkat SMP se Indonesia.

Bebras Challenge ini merupakan tantangan para siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK secara online untuk mengedukasi kemampuan problem solving yang didalamnya terkandung konsep Computational Thinking/berpikir komputasi.

Adapun peserta yang diikutkan dalam tantangan ini adalah 5 siswa dari kelas 7a, 5 siswa dari kelas 8a, dan 5 siswa dari kelas 9a. Mereka mengerjakan tes tersebut di perpustakaan dengan didampingi oleh guru TIK/Informatika. Jadwal tes nya mulai dari 08.00-16.00 wib dan siswa bisa memilih waktu dalam rentang tersebut. Bentuk soalnya adalah pilihan ganda, matching, drag and drop, dan esai. Khusus untuk soal pilihan ganda jika menjawab salah maka akan bernilai negatif 1. Jumlah soal yang diujikan adalah 15 soal dengan waktu 45 menit.

Sehari sebelum pelaksanaan mereka diberi kesempatan untuk mengikuti latihan secara daring yang dimulai dari jam 13.30 – 21.00 wib. Pada saat pelaksanaan sebelum tes, mereka diharuskan mengikuti pemanasan selama 15 menit dan selanjutnya tepat pukul 10.00, mereka memulai tes bersama-sama dengan memanfaatkan smartphone-nya masing-masing. Selama mengerjakan tes mereka terlihat percaya diri dan asyik dengan pekerjaannya. Rata-rata mereka menyelesaikan seluruh soal dengan menyisakan 3-4 menit dari waktu yang sudah ditentukan.

Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar dan kami merasa bangga dan bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti tantangan yang sudah lama dinanti-nantikan.(afh)

Dokumentasi :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Replay

About Me

SMP Negeri 1 Kedungpring merupakan sekolah yang bisa beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan jaman. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional.

Recent Posts

Profil Bahrun Amiq

Launching Sekolah Digital

Sign up for our Newsletter

masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami.

Scroll to Top