SnekingOneNews – Pagi itu suasana di musholla al haromain terlihat beda, nuansa merah putih terlihat jelas didepan mata saya. bukan umbul-umbul atau bendera melainkan busana yang dipakai ibu-ibu itu terlihat seperti bendera.Setelah lengkap mengamati nuansa bendera, pandangan mata pun akhirnya beralih menuju sekeliling kanan kiri dan belakang saya, nuansanya juga terlihat beda seakan akan ada kegiatan pondok romadhon.
Posisi duduknya pun dibuat melingkar dan jaraknya dibuat renggang, masker pun terlihat menempel menutupi hidung dan mulutnya. Posisi duduk baris selatan diduduki ibu-ibu anggota dharma wanita persatuan SMP N 1 Kedungpring, sebelah utaranya berjajar rapi bapak-bapak dan pengurus komite baru, dan diposisi sebelah barat atau paling depan diisi oleh kepala sekolah, pembawa acara, komite lama, dan pengisi tausyiah. Desain banner berukuran 5×2 meter yang terpampang diatas imaman pun dibuat bernuansa kemerdekaan, sehingga siapapun tahu tujuan diadakannya acara tersebut. Begitulah gambaran yang ada pada pagi itu Senin (17/08/2020) saat kegiatan tasyakuran menyambut HUT RI ke 75.
Berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaannya kali ini dibuat sederhana namun tidak mengurangi makna dari peringatan HUT RI tersebut. Urutan dari kegiatan tasyakuran dimulai dari pembukaan, Tilawatil Qur’an, sambutan kepala sekolah, tausyiah, penghargaan dan pemberian kenang-kenangan kepada komite lama, do’a, dan dilanjutkan tumpengan serta diakhiri dengan pertemuan dharma wanita.
Sekitar pukul 08.00, tampak terlihat semua tamu undangan sudah memasuki ruangan, sehingga bu eny selaku pembawa acara pun langsung memulainya dengan membacakan urutan acara. Setelah itu dilanjutkan dengan Tilawatil Qur’an yang dibacakan oleh ustadz Wahid Hasyim yang juga pembina tahfidz di sekolah. Suasana yang semula tampak masih ramaipun mendadak hening tatkala dibacakan ayat suci Al Qur’an seakan semuanya menikmati dan menghayati apa yang didengar. Apalagi yang dibaca saat itu adalah Surat ibrahim ayat 7 yang berisi tentang pentingnya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Lantunan ayat yang dibacakan ustad wahid mampu membius suasana. Usai membacakan ayat suci tersebut, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ibu Sri Wahjuni selaku kepala sekolah. Mengawali sambutan beliau sempat terdiam sebentar seolah belum bisa berkata-kata usai mendengar lantunan ayat Al Qur’an. Matanya terlihat berkaca-kaca dan sesekali menghela nafas panjang seolah beliau memahami betul arti yang terkandung dalam ayat tersebut dan merasa diingatkan. Dalam sambutannya beliau tidak berbicara terlalu panjang dan hanya sekitar 9 menit, beliau hanya menyampaikan ke hadirin maksud dan tujuan diadakan tasyakuran ini yang tidak lain adalah bentuk rasa terima kasih kita kepada para pejuang, pendahulu kita yang sudah berkorban demi kemerdekaan republik Indonesia. Selain itu ucapan rasa terima kasih beliau sampaikan kepada Bapak/Ibu pengurus komite lama atas jasa-jasanya selama ini dalam membantu membesarkan nama SMPN 1 Kedungpring. Terakhir beliau menyampaikan kepada seluruh yang hadir khususnya guru dan staf karyawan SMPN 1 Kedungpring agar tetap semangat bekerja, berprestasi dan berkinerja.
Usai sambutan dari bunda, acara dilanjutkan dengan tausyiah dari bapak Drs. H. Manan, M.Pd yang juga menjabat sebagai pengawas di lingkungan dinas pendidikan kabupaten Lamongan. Dalam tausyiahnya beliau lebih banyak menyampaikan tentang pentingnya menyukuri nikmat pemberian ALLAH SWT. Keutamaan melantunkan lafadz Laa ilaaha illallah disetiap waktu.
Beliau lebih banyak memberikan contoh-contoh nyata dari apa yang disampaikan. Dalam menyampaikan tausyiah, kerap kali disisipkan dengan guyonan-guyonan sehingga suasana menjadi hidup dan tidak monoton. Beliau juga menjelaskan pentingnya kita hidup senang dalam artian suasana hatinya yang dibuat senang dan dampak positifnya terhadap diri seseorang khususnya terhadap kesehatan. Beliau juga menyampaikan kembali apa yang sudah disampaikan oleh orang-orang terdahulu bahwa “hormati guru besuk iso dadi wing mulyo, hormati wong tuwo iku biso dadekno sugih”. Hampir kurang lebih 30 menit beliau menyampaikan tausyiah, tidak ada yang merasa mengantuk dan terlihat masih semangat untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Usai tausyiah, acara langsung dilanjutkan dengan pemberian penghargaan dan kenang-kenangan kepada guru-guru yang sudah pensiun dan pengurus komite yang sudah purna. Beberapa tidak bisa menghadiri karena ada kegiatan yang bersamaan sehingga, diwakili oleh ketua komite lama H. Shobri, M.Pd dan yang lainnya akan diantar ke rumah masing-masing. Dalam kesempatan itu ketua komite lama juga berpesan ke komite baru Drs. H. Iksan, M.Pd agar memiliki komitmen yang sama dalam membantu dan mendukung program-program demi kemajuan sekolah serta bisa menjadi penghubung yang baik antara wali murid dan pihak sekolah. Selesai melakukan penyerahan tali asih, acara ditutup dengan do’a yang dibacakan oleh Edy Suprapto, M.Pd.
Untuk melengkapi kegiatan tersebut agar menjadi lebih bermakna, maka dilanjutkan prosesi pemotongan tumpeng yang ditata apik dengan diberi hiasan bendera merah putih diujungnya. Bunda mengawali pemotongan dan dilanjutkan oleh bapak/ibu lainnya. Dari kejauhan terlihat suasana yang begitu hangat, akrab, dan penuh kekeluargaan. Setelah acara demi acara dilalui, para tamu undangan satu persatu meninggalkan musholla Al haromain dan hanya meninggalkan ibu-ibu untuk mengikuti kegiatan rutin pertemuan dharma wanita persatuan SMP Negeri 1 Kedungpring hingga menjelang adzan dhuhur.
Alhamdulillah, dalam kegiatan yang diadakan secara sederhana tersebut bisa berjalan lancar dan sesuai rencana. (afh)