PKKS dimasa Pandemi yang sempat tertunda

"Membaca tanpa memikirkannya ibarat makan tanpa mengunyah". (Edmund Burke)

SnekingOneNews – Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) yang semula dijadwalkan pada akhir semester ganjil baru bisa terlaksana hari ini. Pasalnya kondisi wabah pandemi yang melonjak pasca liburan semester ganjil yang lalu membuat khawatir semua pihak, bahkan Mendikbud sendiri menyampaikan untuk menunda pembelajaran tatap muka hingga kondisi memungkinkan.

Setelah terbitnya Keputusan Gubernur Jatim dengan Nomor 188/11/KPTS/013/2021 tentang Perubahan atas Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/7/KPTS/013/2021 yang mana kabupaten Lamongan sudah tidak termasuk daerah perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM), Sekolah-sekolah dibawah naungan dinas pendidikan kabupaten Lamongan sudah mulai mengawali kegiatan pembelajaran tatap muka meskipun dengan jumlah siswa terbatas dan selanjutnya pihak dinas pendidikan pun juga langsung mengagendakan kembali kegiatan PKKS yang sempat tertunda.

Dalam kegiatan PKKS ini, SMPN 1 Kedungpring mendapatkan jatah paling awal yang di kunjungi oleh pengawas dari lingkungan dinas pendidikan kabupaten Lamongan. Kegiatannya dilaksanakan pada hari rabu, 10 pebruari 2021 dan ditempatkan di ruang baca perpustakaan bahrun amiq. Adapun yang ditunjuk sebagai tim penilai adalah terdiri dari tiga orang yaitu Dra. Hj. Nanik Susmiati, M.Pd., Jumaidi, S.Pd., M.Pd. (Pengawas Dinas Pendidikan), dan Suwardi, S.Pd., MH (Kabid GTK). Ketiganya datang ke lokasi dengan tepat waktu sejak pukul 08.00 wib sesuai jadwal.

Sebelum kegiatan penilaian, semuanya berkumpul terlebih dahulu di ruang meeting perpustakaan guna mendapatkan pengarahan teknis dari tim penilai selama kurang lebih 20 menit dan setelah itu dilanjutkan dengan penilaian yang bertempat di ruang baca yang sudah di tata sedemikian rupa agar tidak terjadi kontak fisik. Masing-masing meja diberi sekat plastik dan disediakan hand sanitizer.

Kompetensi kepala sekolah yang dinilai adalah sejumlah tiga komponen antara lain yang pertama adalah pelaksanaan tugas pokok yang terdiri dari manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi guru dan tendik. Komponen kedua adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terdiri dari pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Sedangkan untuk komponen ketiga yaitu kegiatan penunjang yang terdiri dari pembimbingan terhadap sekolah lain, memperoleh tanda jasa satya lencana karya satya, relevansi ijazah, dan melakukan tugas yang relevan dengan fungsi sekolah.

Usai penilaian, semua kembali ke ruang meeting guna mendengarkan laporan hasil penilaian dari tim penilai yang juga sekaligus akan mengevaluasi kekurangan masing-masing komponen dan selanjutnya hasil evaluasi tersebut akan menjadi catatan bagi sekolah untuk memperbaikinya. Salah satu yang perlu ditindaklanjuti adalah buku KTSP yang mana perlu disesuaikan dengan kondisi pandemi. Contohnya adalah penambahan struktur kurikulum dan kriteria kelulusan pada era adaptasi baru (new normal).  Menurut ibu Nanik yang bertugas menilai komponen manajerial, setiap ada perubahan pada kurikulum sebaiknya disisipkan sebagai lampiran dan tidak perlu cetak ulang.

Selama kegiatan yang berjalan kurang lebih memakan waktu lima jam mulai sekitar pukul 08.00 hingga sekitar pukul 13.30 wib ini alhamdulillah berjalan lancar. (afh)

Dokumentasi kegiatan :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a Replay

Sign up for our Newsletter

masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami.

Scroll to Top