SnekingOneNews – Hari kedua pelaksanaan LDKS yang bertepatan pada hari Minggu, 18 Oktober 2020 ini cukup menarik perhatian. Panitia sengaja mengemas kegiatan pada hari kedua ini dengan konsep gembira dan sehat. Adapun kegiatannya adalah gowes dan outbound ke waduk Prijetan yang terletak di desa Mlati kec. Kedungpring Kab. Lamongan.
Jumlah peserta yang ikut dalam gowes ini berjumlah sekitar 80an peserta yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan. Beberapa guru yang ikut juga ada yang membawa motor untuk membawa perbekalan dan ada yang ikut mobil pickup yang disediakan oleh panitia dikarenakan tidak memiliki sepeda. Mobil pick up ini digunakan untuk mengangkut tikar, makanan, sound system, dan mengevakuasi peserta yang sakit atau sepedanya rusak.
Tepat jam 06.00 pagi sesuai jadwal, seluruh peserta baik guru maupun siswa dikumpulkan terlebih dahulu dihalaman tengah sekolah guna mengikuti arahan dari kepala sekolah dan dilanjutkan dengan doa bersama. Bukan bunda namanya kalau tidak membuat nuansa yang unik dan berbeda. Sebelum berangkat pun seluruh peserta diwajibkan mengibarkan bendera di sepedanya masing-masing dan bapak/ibu guru yang membelakangi siswa kemudian berbalik arah untuk memberikan penghormatan. Usai memberikan arahan, sekitar jam 06.44 satu persatu berangkat meninggalkan sekolah secara beriringan menuju ke waduk prijetan. Dalam perjalanan tersebut, bunda berada di posisi paling depan diikuti oleh bapak/ibu pembina dan siswa dibelakangnya. Rute yang diambil adalah ke arah timur sekolah melewati desa Majenang – Mejono – waduk sentir – Toan – Jatenan. Jalanan yang dilewati adalah area persawahan yang masih alami dan sedikit terjal.
Selama perjalanan berangkat menuju ke lokasi hampir tidak nampak raut muka kesal ataupun capek dari peserta. Mereka terlihat gembira dan menikmati perjalanannya. Ibu kepala sekolah yang saat itu berada ditengah-tengah siswa sempat sesekali turun dari sepeda karena tidak kuat menyusuri jalanan yang menanjak. Meskipun begitu, beliau tidak mau diganti dan tetap ingin melanjutkan perjalanannya hingga tiba di lokasi. Beruntung pagi tadi cuaca sangat mendukung, sehingga seluruh peserta yang ikut gowes tidak terlihat kepayahan.
Sekitar pukul 07.34 seluruh peserta sudah tiba di lokasi dengan selamat dan dalam kondisi sehat. Setiba di lokasi, sepeda peserta langsung diarahkan ke sebelah barat kantor bendungan prijetan dengan berjajar cukup rapi. Setelah itu peserta diberi kesempatan untuk menata tikar yang sudah dibawa dari rumah dan bersantai-santai dahulu sambil menunggu sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh panitia. Tepat pukul 08.00 panitia membagikan nasi bungkusan ke seluruh peserta dan sebelum makan kakak-kakak OSIS lama memimpin prosesi dengan berdoa bersama. Tidak ingin ketinggalan momen spesial tersebut, Bapak/Ibu pembina juga melakukan sarapan bersama-sama dengan peserta sehingga suasana kehangatan dan keakraban terlihat disana. Usai sarapan, ada jeda beberapa menit sebelum kegiatan outbound dimanfaatkan oleh beberapa peserta untuk melihat-lihat waduk dan selfie-selfie. Begitu juga dengan Bapak/Ibu pembina, sebagian ada yang memanfaatkannya dengan mengabadikan momen yang langka tersebut. Beberapa pembina maupun peserta saat itu banyak yang turun ke bawah menyusuri waduk dan ber-selfie ria. Kebetulan air di bendungan yang diresmikan pada tahun 1917 era kolonial Belanda ini sedang dalam kondisi krisis air akibat kemarau panjang, sehingga siapapun bisa melihat langsung turun ke dasar waduk.
Pukul 08.30 suara sirine mulai terdengar cukup keras ditelinga. Seluruh peserta yang tadinya berpencar untuk menikmati istirahat sebentar kemudian berhamburan menuju titik lokasi bunyi sirine. Setelah semua berkumpul, selanjutnya dilakukan pembagian regu. Untuk tantangan pertama adalah membuat sebuah pidato dan berorasi didepan publik. Kebetulan tidak jauh dari lokasi ada sebuah warung yang banyak berisi orang didalam dan sekitarnya. Peserta pun diuji mentalnya untuk berpidato dihadapan masyarakat. Cukup seru campur geli melihat tingkah para peserta ketika berpidato didepan orang. Ada yang melucu sehingga membuat ger siapapun yang melihatnya, ada juga yang salah tingkah, dan ada juga yang berapi-api.
Usai menyelesaikan tantangan pertama, seluruh peserta diajak menyusuri hutan sebelah barat waduk hingga turun ke waduk untuk dihadapkan tantangan berikutnya. Pukul 11.23 tepatnya setelah adzan dhuhur berkumandang, seluruh peserta, pembina, demisioner OSIS, dan kepala sekolah turun ke tanah lapang sebelah barat waduk untuk mengikuti upacara penutupan sekaligus mengesahkan pengurus OSIS baru masa jabatan 2020/2021. Meskipun cuaca sedikit panas namun kegiatan tetap berlangsung dengan khidmat. Dalam sambutannya bunda berpesan kepada pengurus OSIS baru agar melaksanakan dengan amanah dan penuh tanggung jawab serta bisa menjadi contoh bagi teman-temannya. Beliau juga berharap banyak agar pengurus baru ini memiliki jiwa kreatif dan inovatif serta tidak kalah pentingnya yaitu berupaya untuk mengikuti dan menaati ajaran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW.
Usai upacara seluruh peserta bergantian satu persatu berjalan sambil mencium bendera sang saka merah putih dilanjutkan dengan cium tangan ibu kepala sekolah dan bapak/ibu guru pembina. Sebelum menuju ke lokasi untuk persiapan kembali ke sekolah, ibu kepala sekolah dan beberapa peserta yang ada diajak untuk mampir ke makam Belanda yang bernama MEVR. JF A Dligoor. Orang ini dulunya merupakan salah satu pendiri bendungan prijetan yang meninggal disitu. Bahkan menurut kabar yang ada, orang Belanda setiap tahunnya menyambangi peninggalan leluhurnya yang sampai saat ini masih terjaga dengan bagus.
Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan yang cukup padat, tiba gilirannya untuk pengecekan terakhir peserta termasuk kondisi kesehatan dan barang bawaannya. Beberapa sepeda terpaksa diangkut ke mobil pick up dikarenakan kondisi sepedanya tidak memungkinkan untuk digunakan dalam perjalanan. Ketika waktu menunjukkan pukul 11.50, pembina memerintahkan seluruh peserta untuk melanjutkan perjalanan pulang kembali ke sekolah secara beriringan. Sekitar pukul 12.30 seluruh peserta sudah tiba di lokasi sekolah dan melaksanakan ibadah sholat dhuhur berjamaah dilanjutkan dengan makan siang bersama. Pada kegiatan hari kedua ini ada beberapa materi yang terpaksa dipotong karena kebanyakan dari peserta merasa kelelahan sehingga akan dilanjutkan dilain hari.
Alhamdulillah berkat dukungan dari berbagai pihak, pelaksanaan LDKS yang diselenggarakan selama dua hari ini secara umum bisa berjalan dengan lancar. (afh)