SnekingOneNews – Menjelang akhir tahun pelajaran 2020/2021 ini, Dinas Pendidikan Lamongan melakukan sebuah terobosan baru dengan melakukan kerjasama internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan yang diberi nama “Hiroshima-Lamongan Student Partnership Program 2021”. Upaya ini dilakukan tidak lain agar pendidikan di kabupaten Lamongan bisa bertambah maju dan bisa “Go International”. Sebagai langkah awal, Kepala Bidang Pendidikan SMP Dr. Chusnu Yuli Setyo menggandeng Akifuchu Senior High School yang merupakan salah satu sekolah di Hiroshima, Jepang untuk dijadikan sebagai pilot project. Sedangkan sekolah di Lamongan yang diikutkan sebanyak 12 sekolah dari SMP Negeri. Langkah dari Dinas Pendidikan ini mendapatkan apresiasi positif dan dukungan penuh dari Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, MBA.
Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan, yaitu pada hari Senin, 24 Mei 2021 kemarin, kedua belah pihak melakukan pertemuan secara virtual via zoom yang bertempat di ruang command center pemkab.lamongan. Adapun peserta dalam pertemuan tersebut dari pihak Lamongan antara lain Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, MBA, Wabup KH. Abdul Rouf, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Moh. Nalikan, S.H., MM, Kabid Pendidikan SMP Dr. Chusnu Yuli Setyo, dan 12 Kepala Sekolah yang salah satu pesertanya adalah Sri Wahjuni, S.Pd., M.Pd dari SMPN 1 Kedungpring. Sedangkan dari pihak Jepang diwakili oleh Kepala Sekolah Akifuchu Senior High School Mr. Takahashi Makoto dan Koordinator Program Mr. Kato Ken’ichi.
Dalam pertemuan tersebut, bupati dalam sambutannya menyampaikan dukungan secara penuh terhadap program ini dan berharap kerjasama ini nantinya tidak hanya di sektor ini saja, melainkan ada potensi-potensi dibidang lain yang bisa digarap kedepannya dengan melakukan kerjasama jangka panjang dan saling menguntungkan. Usai pertemuan ini, Dinas Pendidikan Kab. Lamongan dan Akifuchu SHS melakukan memori kesepahaman (MoU) Kerjasama.
Pada hari kedua, tepatnya selasa tadi pagi 25 mei 2021, kegiatan kemitraan internasional dimulai. Masing-masing siswa melaksanakan pertemuan virtual tersebut via zoom melalui sekolah masing-masing dengan didampingi oleh pembina yang diambilkan dari guru bahasa Inggris dan sebagai narahubung dari kedua belah pihak adalah Dr. Chusnu Yuli Setyo. Jumlah peserta dari Lamongan sebanyak 60 siswa dari 12 Sekolah dan dari Akifuchu SHS sebanyak 25 siswa. Sebelum acara dimulai, Mr. Kato selaku koordinator program menyampaikan ke seluruh peserta bahwasanya program ini akan berlangsung hingga bulan Pebruari 2022 dan akan dibagi menjadi beberapa sesi pertemuan. Adapun metode yang akan digunakan dalam pembelajaran ini adalah berbasis proyek sehingga nantinya diakhir pertemuan, semuanya diharuskan membuat laporan proyek akhir (final project).
Usai pemaparan program dari Mr. Kato, selanjutnya masing-masing sekolah yang terdiri dari lima siswa disuruh bergabung ke 12 grup atau kelas yang berbeda dan didalamnya sudah ada beberapa siswa dari Akifuchu SHS. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan dan presentasi secara bergantian. Adapun yang disampaikan dalam presentasi pembuka adalah menjelaskan secara umum budaya secara umum, kemudian dilanjutkan materi Global Warming. Setelah sesi presentasi selesai, kegiatan pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Dalam program ini, kepala sekolah menunjuk Bu Lilik Muzdhalifah dan Bu Nurul Aeni sebagai tim penyeleksi dan pembimbing siswa yang juga merupakan guru bahasa Inggris di SMPN 1 Kedungpring. Siswa yang ditunjuk untuk mengikuti program ini diambilkan dari siswa kelas 7 dan 8 antara lain Muh. Cahyo, Dinda Aulia, Meida, Nafla, dan Sultan. Agar pada saat program dimulai mereka bisa tampil percaya diri, pembina melakukan pembinaan secara intensif dan berlatih untuk presentasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Selama pelaksanaan pelatihan, Kepala Sekolah ikut memantau terus perkembangan calon peserta sekaligus untuk memberikan motivasi dan arahan. Bahkan beliau sesekali mencoba mengajak diskusi siswa dengan menggunakan bahasa Inggris.
Bunda Yuni selaku kepala SMPN 1 Kedungpring sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab. Lamongan untuk kemajuan pendidikan di Lamongan. Karena hal ini bisa menjadi jalan pembuka bagi pihak sekolah untuk mewujudkan cita-cita mengantarkan siswa dan nama sekolah bisa “Go International”. Dengan adanya program ini beliau berharap nantinya bisa memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk meningkatkan prestasinya dan memahami pentingnya menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris. (afh)
Dokumentasi kegiatan :